Selamat datang!! Silakan Anda mengutip semua artikel yang ada di kami tapi Anda harus menyertakan saya sebagai penulisnya

Jumat, 10 Maret 2017

IMAM KUCLUK




Saat ngaji dalam haul KH Abdurrahman bin KH Tamyiz di Mojokrapak, Tembelang, Jombang, Sabtu (4/3/2017), KH Anwar Zahid menjelaskan tentang pentingnya zikir. ’’Zikir itu amalan yang paling besar,’’ ucapnya mengutip QS Al Ankabut 45.


Beliau cerita, seorang badui pernah mendatangi Nabi kemudian bertanya. ’’Syariat Islam itu banyak, perintahkanlah padaku suatu amalan yang bisa kubergantung padanya. Nabi menjawab, hendaklah lisanmu selalu basah dengan zikir pada Allah,” urainya mengutip HR Ahmad 4: 188.


’’Orang yang lidahnya selalu zikir, ora mungkin sempat maksiat,’’ ujarnya. Orang yang lidahnya selalu zikir, tidak mungkin sempat ngerasani. ’’Mosok iso muni Allah, Allah, Allah, eh awakmu eroh ta tonggo ngarepmu. Allah, Allah, Allah, kelakuane tonggomu kebacut,’’ ucapnya disambut ger-geran jamaah.


Orang yang lisannya selalu zikir juga tak mungkin mencuri. ’’Mosok muni Allah, Allah, Allah karo nyukit lawange uwong. Ora mungkin,’’ tuturnya.


KH Anwar Zahid lalu menjelaskan hadist riwayat Tirmidzi 2244. ’’Dunia dan isinya ini dilaknat oleh Allah, kecuali tiga hal. Yakni zikir dan orang yang alim serta orang yang belajar,’’ jelasnya.


Di majelis taklim atau pengajian, hanya empat orang yang diampuni dosanya. Yang mengajar, yang belajar, yang mendengarkan, dan yang senang. ’’Sing HP-an ae iku ora katut disepuro. Makane rungokno,’’ ucapnya kembali disambut ger-geran.


Zikir, kata KH Anwar Zahid merupakan ruh. Sebagaimana disebutkan dalam HR Bukhari 5928. Orang dianggap hidup jika selalu zikir. Sebaliknya, orang yang tidak zikir dianggap mati. Amal tanpa zikir, seperti barang mati. ’’Bapak-bapak tak takoni. Enek patung uwayu, suweksi, ambune wuwangi, sampean gelem ngrabi?’’ lontarnya disambut bapak-bapak dengan jawaban tidak sembari tertawa.


Seperti itulah amal kita dihadapan Allah. ’’Amal yang tidak disertai zikir, tak akan diterima oleh Allah.’’


Semua rukun Islam, kata KH Anwar Zahid, merupakan tempatnya zikir. Syahadat, sudah pasti zikir. Shalat, sejatinya malah zikir.  Sebagaimana disebut dalam QS Toha 14. ’’Aqimissolata lizikri. Salatlah untuk zikir kepadaKu (Allah).’’
Zakat, juga zikir.  ’’Orang rela mengeluarkan zakat itu karena zikir. Ingat Allah yang memerintahkan.’’
Puasa juga zikir. ’’Punya makanan tapi rela tidak makan. Ini juga karena ingat Allah yang memerintahkan.’’


Haji, apalagi. Sebagaimana disebut dalam QS Albaqarah 196, haji dan umroh itu harus lillah (karena Allah). Perintah untuk ibadah lain tidak ada yang pakai lillah. Haji dan umroh diterima jika hanya untuk Allah. Dan selama haji umroh senantiasa zikir kepada Allah.


’’Makanya tidak boleh haji umroh pakai uang haram atau dihasilkan melalui aktivitas haram. Jika haji umrohnya kecampuran haram, saat kita bilang labbaik, Allah menjawab ora labbaik-labbaikan,’’ ucapnya disambut ger-geran jamaah.


Melempar jumroh, kata KH Anwar Zahid, merupakan gambaran permusuhan kita dengan setan. Karena hanya ilustrasi, batunya pun kecil. Memegangnya hanya pakai jari telunjuk  dan jempol.
’’Pernah ada orang melempar tiga, batunya kembali tiga kali. Orang ini heran kok bisa begitu. Tiba-tiba dia dengar jawaban. Sesama setan dilarang saling lempar,’’ ucapnya kembali disambut ger-geran jamaah.


Shalat Jumat, itu juga wadahnya zikir. Sebagaimana yang disebut dalam QS Aljumuah 9, fas’au ila zikrillah. Bersegeralah zikir kepada Allah.


Nah, zikir yang paling baik adalah membaca Alquran. ’’Makanya para ulama dulu kalau khutbah pendek-pendek. Malah banyak yang hanya baca Arabnya saja, yang penting terpenuhi rukunnya. Yang dipanjangkan adalah bacaan Qurannya saat shalat Jumat. Sekarang tidak, khutbahnya panjang-panjang. Baca khutbah kok sampai setengah jam,’’ ucapnya disambut tawa jamaah.


’’Diperintah untuk zikir kok malah khutbah dipakai membahas Ahok. Imam kucluk iku jenenge,’’ ucapnya kembali disambut tawa jamaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar