’’Saya membaca dalil yang menyatakan Yasin tahlil itu tidak sampai kepada orang mati. Saya juga membaca dalil yang menyatakan sampai. Saya pilih ikut yang sampai sebab saya tidak yakin bisa masuk surga dengan amal saya sendiri,’’ tuturnya.
’’Amal apa yang akan kita andalkan untuk bisa sampai di surga? Shalat jamaah lima waktu belum bisa istiqomah? Khataman Alquran seminggu sekali belum ajeg? Qiyamul lail arang-arang? Terus opo sing diandalno?’’ tuturnya.
Apalagi infaq di jalan Allah. Apa sudah mau menyerahkan sepertiga harta seperti Sahabat Ustman bin Affan? Apalagi separo harta seperti Sahabat Umar? Apalagi seluruh harta seperti Abu Bakar? ’’Karena itu kita masih butuh kiriman-kiriman doa orang lain,’’ ujarnya.
’’Saya kasihan dengan orang yang meyakini doa orang hidup tak akan sampai kepada orang mati. Mereka ini akan miskin di akhirat. Mereka ini akan melarat di akhirat,’’ ucapnya.
’’Yok piye ora melarat? Begitu ada orang hidup kirim Yasin tahlil lil muslimin wal muslimat, mereka tak akan dapat bagian. Sama malaikat mau diberi, oleh Allah dipotong. Wong iku gak usah. Uripe biyen ora yakin doa ngene iki nyampek,’’ ucapnya.
(Postingan Seorang Wartawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar