Selamat datang!! Silakan Anda mengutip semua artikel yang ada di kami tapi Anda harus menyertakan saya sebagai penulisnya

Jumat, 25 November 2016

NAHI MUNKAR BIL MAKRUF

Saat ngaji dihadapan para mahasiswa IABAFA, Sabtu (19/11/2016), Pengasuh PP Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas,  KH Idris Jamal, menjelaskan ciri khas dakwah NU. Sebagaimana dipraktekkan wali songo. Yang sekarang dikenal sebagai Islam Nusantara. ’’Amar makruf bil makruf. Nahi munkar bil makruf,’’ tuturnya.

Jadi mengajak kepada kebaikan dengan cara yang baik. Serta mencegah kemunkaran juga dengan cara yang baik.


Beliau lantas mencontohkan KH Maemun Zubaer. Suatu ketika ada santrinya matur. Di kampungnya ada kelompok anak muda yang suka mabuk-mabukan dan judi. Santri ini minta izin untuk membuyarkan. ’’Dengan kemampuan bela diri yang dimiliki, santri ini yakin bisa mengalahkan para pemuda tersebut. Namun sama Mbah Maemun tidak diizinkan,’’ tuturnya.


Santri ini justru diperintahkan mendirikan musola di kampung tersebut. Jika sudah ada musola, santri ini disuruh ngajar ngaji di musola itu. Disuruh ngajak anak-anak dikampung itu yasinan, tahlilan, istighotsahan, salawatan, manakiban, khataman.


Jika dikampung itu sudah ada pengajian dan rutinan-rutinan semacam itu, anak-anak yang suka mabuk dan judi tadi pasti berhenti. Minimal anak-anak mereka tidak akan ikut-ikutan jadi pemabuk dan penjudi.


Tentu saja. Cara seperti ini butuh waktu yang lama dan istiqomah. Beda dengan nahi munkar gaya pecahkan botol. Sekali banting, sudah langsung pecah.


Tapi buktinya, berapa banyak orang yang berhasil diislamkan melalui cara dakwah wali songo tersebut???
Dan berapa banyak orang yang berhasil diislamkan melalui strategi dakwah pecah botol???

(Postingan Seorang wartawan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar