Selamat datang!! Silakan Anda mengutip semua artikel yang ada di kami tapi Anda harus menyertakan saya sebagai penulisnya

Jumat, 25 November 2016

JIHAD TANPA EMOSI

Saat khutbah di Masjid Jami Al-Fattah, Nglundo Utara, Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang (18/11/2016), Pengasuh Pesantren Al-Madienah Denanyar KH Najib Muhammad menjelaskan tentang jihad. ’’Di Alquran, terdapat 41 ayat yang menjelaskan jihad,’’ tuturnya.


Namun secara umum, definisi jihad yakni segala upaya yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mencari ridlo Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.


Secara garis besar, menurutnya jihad terbagi dua. Pertama, jihad fi sabilillah yakni dengan perang. Kedua, jihad fillah. Yakni jihad di semua jalan yang bisa mendatangkan ridlo Allah.


’’Jihad juga bisa dibagi dalam tiga kategori,’’ tuturnya.
Pertama yakni jihad besar. ’’Kata Nabi, jihad akbar adalah jihad melawan hawa nafsu,’’ tuturnya. ’’ QS Al-Alaq ayat 1 sampai 5 yang turun pertama, itu termasuk memerangi hawa nafsu,’’ tambahnya. Membaca dan menulis untuk memerangi kebodohan itu berat karena musuhnya adalah nafsu.  Perang dengan nafsu terjadi sepanjang masa. Makanya Nabi memerintahkan belajar sepanjang hidup.


Kedua, jihad fi sabilillah yang berupa perang. ’’Perang ini adalah upaya defensive ketika kita didzolimi,’’ jelasnya. Sebagaimana ayat pertama yang membolehkan perang yakni QS Al-Haj 39. Uzina lillazina yuqotiluna biannahum zulimu (telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya.)


’’Walaupun perang, tetap harus lillah, karena Allah. Tidak boleh karena emosi,’’ tandasnya.
Beliau lantas mencontohkan Sayydina Ali. Dalam perang khondaq, jago duel Qurais yang bernama Amr bin Abd Wad menantang Sayydina Ali. Awalnya Ali terdesak. Namun Ali berhasil membalik keadaan sehingga bisa menodong Amr dengan pedang. Dalam kondisi seperti itu, Amr meludahi Ali. Ali pun lantas melepaskannya. ’’Ketika ditanya kenapa demikian, Ali menjawab, sebelum diludahi, dia niat perang karena Allah. Namun setelah diludahi, dia emosi. Dia tak mau membunuh karena marah. Makanya dilepaskan,’’ tandasnya.


Ketiga, jihad dakwah. ’’Inipun terbagi tiga,’’ jelasnya. Sesuai hadist yang  menjelaskan tiga langkah merubah kemungkaran. Yakni dengan tangan, lisan dan dengan doa dalam hati.

(Postingan Seorang Wartawan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar