Selamat datang!! Silakan Anda mengutip semua artikel yang ada di kami tapi Anda harus menyertakan saya sebagai penulisnya

Jumat, 21 Mei 2010

MENGHINDARI BAHAYA DOSA SYIRIK

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِجْتَنِبُوْا, قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ, وَمَا هُنَّ ؟ قَالَ : الشِّرْكُ بِاللهِ, وَالسِّحْرُ, وَقَتْلُ النِّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِا لْحَقِّ, وَأَكْلُ الرِّبَا, وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ, وَالتَّوَ لِّى يَوْمَ الزَّحْفِ, وَقَدْفُ الْمُحْصَنَا تِ الْمُؤْ مِنَاتِ الْغَفِلاَتِ (رواه البخارى ومسلم وأبوداود والنسائى عن أبى هريرة)

ARTI KATA-KATA

1. إِجْتَنْبُوْا = Hindari/singkiri  Hendaknya kamu jangan sampai melakukan hal ini;
2. = سَبْعَTujuh  Yakni tujuh hal yang akan aku sebutkan di bawah ini;
3. = المُوْ بِقَاتِ Membinasakan  Tegasnya, kalian tidak akan selamat di akhirat nanti;
4. الشِّرْكُ = Syirik  menyekutukan Allah SWT. Analisanya setelah hal yang ketujuh;
5. السِّحْرُ = Sihir  Perbuatan yang mengelabui pandangan orang lain (atau memperlihatkan hal yang tidak benar. Contoh : tali dari tongkatnya tukang sihir Fir’aun yang dilempar, kemudian terkhayal dan kelihatan berjalan di muka Nabi Musa (Q.S. Thaha : 66) Sihir mengarah kepada kedustaan, kerusakan, dan kehancuran.;
6. قَتْلُ = Membunuh  sudah jelas;
7. النَّفْسُ = Nyawa  bisa juga diartikan jiwa manusia yang masih hidup;
8. حَرَّمَ اللهُ = yang diharamkan Allah  sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh Allah untuk dilakukan atau sesuatu yang harus ditinggalkan oleh manusia;
9. الحَقُّ = Benar  artinya membunuh manusia harus mempunyai alasan yang jelas;
10. أَكْلُ = Makan  sudah jelas;
11. الرِّبَا = Riba  biasa digunakan dalam jual beli yang imbalannya tidak sepadan pada jaman sekarang riba diartikan juga dalam perbankan yakni bunga uang simpanan atau bunga pinjaman;
12. مَالُ = Harta  berkaitan dengan kekayaan, benda dan segala sesuatu yang digunakan untuk keperluan manusia dalam dunia;
13. الْيَتِيْمِ = Yatim  seorang anak yang ditinggalkan orang tuanya wafat;
14. التَّوَلِّى = Melarikan diri  berkaitan dengan kalimat selanjutnya yaitu ;
15. يَوْمَ الزَّحْفِ = Hari peperangan  Bisa juga melarikan diri ketika dalam peperangan atau bisa juga disebut pengecut;
16. قَدْفُ = Menuduh zina  tanpa alasan yang kuat;
17. المُؤْمِناَتِ = Wanita beriman  yang taat lagi baik;
  18. الغَافِلاَتِ = Jujur  baik dalam perkatan maupun perbuatan;


 ARTI HADITS

Rasulullah SAW bersabda : “Singkirilah tujuh hal yang membinasakan”. Para Shahabat bertanya : “Ya Rasulullah, apakah tujuh hal tersebut ?”. Beliau menjawab : “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan riba, makan harta anak yatim, melarikan diri ketika pertempuran terjadi dan menuduh zina kepada perempuan-perempuan mukmin yang baik-baik dan yang jujur.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan an-Nasa’i,dari Abu Hurairah)

Hadits di atas sebagai perawi pertama adalah Abu Hurairah sedangkan perawi terakhir Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan an-Nasa’i. Adapun biografi secara singkat yang kami sebutkan di sini hanyalah Abu Hurairah dan al-Bukhari.

BIOGRAFI PERAWI

1. Abu Hurairah
Nama lengkap Abu Hurairah ialah Abdur Rahman Ibnu sakhr (Abdullah Ibnu Sakhr) ad-Dausi at-Tamini.
Para ahli sejarah berbeda-beda pendapat perihal nama beliau ini. Demikian pula tentang nama ayahnya. Beliau sendiri menerangkan bahwa di masa jahiliyah, beliau bernama Abu Syams. Setelah memeluk Islam, beliau diberi nama oleh Nabi dengan Abdur Rahman atau Abdullah, ibunya bernam Maimunah yang memeluk Islam berkat seruan Nabi Muhammad SAW.
Beliau lahir tahun 21 sebelum Hijrah ( 602 M ) Abu Hurairah datang ke Madinah pada tahun Khaibar pada bulan Muharram tahun 7 H. Lalu memeluk agama Islam. Setelah memeluk Islam, beliau tetap beserta Nabi dan menjadi ketua jama’ah Ahlus Suffah. Karena inilah beliau mendengar banyak hadits dari Nabi.
Menurut penakhikhan Ibnu Mahlad, seperti yang di sitir oleh Ibnu Dausi, beliau beliau meriwayatkan hadits sejumlah 5374 hadits, menurut al-Kirmani 5364. Dari jumlah tersebut, 325 hadits disepakati oleh Bukhari dan Muslim. Bukhari sendiri meriwayatkan 93 dan Muslim sejumlah 189 hadits.
Abu Hurairah meriwayatkan hadits dari Nabi sendiri dan dari Shahabi, diantaranya ialah Abu Bakar, Umar, al-Fadhl Ibnu Abbas Ibnu Abdil Muthalib, Ubay Ibnu Ka’ab, Usamah Ibnu Zaid dan Aisyah. Hadits-haditsnya banyak diriwayatkan oleh shahabat dan tabi’in. Diantaranya para shahabat ialah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas, Watsilah Ibnu al-Asqa’ dan Jabir Ibnu Abdillah Al-Ansyuri.
Diantara para Tabi’in besar ialah Marwan Ibnu al-Hakam, Said Ibnu Musyyab, Urwah Ibnu Zubair, Sulaiman al-Syjai al-Aghr, Abu Muslim, Syuraih Ibnu Hani, Sulaiman Ibnu Yasr, Abdullah Ibnu Syaqiq, Handlalah al-Aslami, Tsabit Ibnu Iyadl, Sa’id Ibnu Amr Ibnu Sa’id al-Asy, Abu al-Habab, Sa’id Ibnu Yasar, Muhammad Ibnu Sirin, Abdur Rahman Ibnu Sa’ad, Abdullah Ibnu Uqbah Ibnu Mas’ud, Atha Ibnu Abi Rabah, Atha Ibnu Yassar. Lebih dari 800 perawi menerima hadits dari beliau. Kata asy-Syafi’i, Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak menghapal hadits di masanya.
Tersebut dalam ash-Shahih bahwa Abu Hurairah berkata, “Ya Rasulullah SAW. saya mendengar dari tuan banyak hadits, tetapi saya banyak lupa” Mendengar itu Nabi bersabda : “Hamparkan selimutmu” maka Nabi mengambil kain itu dengan tangannya. Kemudian Nabi berkata “Berselimutlah !” “Maka sayapun berselimut setelah itu saya tidak pernah lupa sesuatu yang saya dengar dari Nabi. Abu Hurairah adalah orang yang pertama diantara tujuh shahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Al-Hafidz Ibnu Hajar telah menerangkan keistimewaan Abu Hurairah dalam kitabnya al-Ishabah.
Abu Hurairah pernah menjadi gubernur Madinah, dan pada masa pemerintahan Umar beliau diangkat menjadi gubernur di Bahrain kemudian beliau diberhentikan. Beliau meninggal di Madinah pada tahun 59 H (679 M)

2. al-Bukhari
Nama lengkap al-Bukhari ialah Abu Abdullah Muhammad Ibnu Ismail Ibnu Ibrahim Ibnu al-Mughirah al-Jufy. Kakek-kakek beliau beragama Majusi. Kakeknya yang mula-mula memeluk Islam ialah al-Mughirah diislamkan oleh al-Yaman al-Jafy gubernur Bukhara. Karena itu, beliau dikatakan al-Jafy. Ayah beliau adalah seorang ahli hadits, yang meninggal diwaktu beliau masih kecil dan meninggalkan banyak harta. Karena itu beliau dididik oleh ibunya dan beliau mendapat pelajaran pertama dari seorang ulama’ fiqih.
Sesudah berumur 10 tahun, beliau mulai menghapal hadits. Sesudah berumur 16 tahun beliau menghapal kitab-kitab susunan Ibnu Mubarrak dan Waqie serta melawat untuk menemui ulama’-ulama’ diberbagai kota. Beliau melawat ke Maru, Naisabur, Rayy, Baghdad, Basrah, Kufah, Makkah, Madinah, Mesir, Damaskus dan Asqalan. Beliau meriwayatkan hadits dari segolongan penghapal hadits, diantaranya ialah Makky Ibnu Ibrahim al-Balakhi, Abdan Ibnu Utsman al-Mawarzi, Abdullah Ibnu Musa al-Qaisy, Abu Ashim as-Syaibani, Muhammad Ibnu Abdullah al-Anshari, Muhammad Ibnu Yusuf al-Firyabi, Abu Nuaim al-Fadl Ibnu Dikkin, Ali Ibnul Madini, Ahmad Ibnu Hanbal, Yahya Ibnu Ma’in, Ismail Ibnu Idris al-Madani, Ibnu Rahawaih dan lain lain.
al-Bukhari mempunyai daya hapal yang sangat kuat, istimewa dalam bidang hadits. Dalam masa kanak-kanak beliau telah menghapal 70.000 hadits. Lengkap dengan sanadnya. Beliau mengetahui hari lahir, hari wafat dan tempat-tempat para perawi hadits dan dicatat pula apa yang beliau hapal itu. Beliau mempunyai keahlian dalam berbagai bidang ilmu hadits.
Abdullah Ibnu Ahmad Ibnu Hanbal berkata “Saya pernah mendengar ayah saya berkata, negeri Khurasan, tidak pernah melahirkan seorang putra yang menandingi Muhammad Ibnu Ismail”
al-Bukhari adalah orang pertama yang menyusun kitab shahih. Kemudian jejaknya di ikuti oleh ulama’-ulama’ lain sesudah beliau menyusun kitabnya itu dalam waktu 16 tahun. Kitabnya berisi 7397 hadits. Bila ditambah hadits-hadits mu’allaq dan mauquf dan maqtu’ maka jumlah menjadi 9082 hadits. Dan jika diambil hadits-hadits yang maushul tanpa mengulang-ulanginya, maka jumlah isinya 2762 hadits. Diantara kitabnya ialah : al-Adabul Mufrad, Raful yadaini fis shalati, al-Qiratu khal fal Imam, Birrul Walidaini at-Tarikhul Kabir, at-Tarikhul Ausath, at-Tarikhul Shaghir, Adl Dluafa, al-Jamiul Kabir, at-Tafsirul Kabir, Asribah al-Hibah, as-Samis Shahabab, al-Maqsud, al-Ilal al-Kunal, dan al-Fawaid.
al-Bukhari adalah seorang imam mujtahid yang mempunyai pendapat sendiri, walaupun pada mulanya beliau bermazhab Syafi’i, beliau dilahirkan di Bukhara sebagai seorang anak yatim, pada tahun 194 H ( 810 M). Beliau dilahirkan pada malam hari puasa pada tahun 194 H dan wafat pada tahun 256 H (870 M).

KETERANGAN SINGKAT
Hadits di atas menjelaskan bahwa Nabi mengingatkan kepada para shahabatnya agar jangan sampai melakukan hal-hal yang merupakan dosa besar dan merupakan jalan pintas masuk neraka. Para shahabat yang penasaran bertanya kepada beliau, apa sajakah yang termasuk dosa besar itu sehingga seorang Muslim tidak akan masuk syurga. Maka Nabi menyebutkan ketujuh hal tersebut. Dari ketujuh hal tersebut di atas, kami hanya menjelaskan satu diantaranya yaitu tentang syirik.
Kita maklum dari awal Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT selam 13 tahun pertama kenabiannya yang diprioritaskan adalah tentang Tauhid. Ini menandakan bahwa persoalan yang menyangkut keimanan tentang ke-esaan Tuhan adalah sesuatu yang esensial. Dan kita juga telah menyaksikan pada jaman sekarang, apa yang dulu diberantas oleh Nabi untuk diganti dengan tauhid kini mulai marak kembali. Maka sangatlah beralasan bila kami membahas tentang syirik ini.
Menurut arti bahasa syirik adalah bersekutu atau berserikat. Sedangkan menurut istilah adalah percaya bahwa ada Tuhan selain Allah SWT . sedangkan musyrik itu adalah orangnya, yakni orang yang percaya bahwa ada Tuhan selain Allah SWT, atau orang yang mempersekutukan Allah SWT dengan lain-Nya. Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik adalah kufur atau satu jenis kekufuran.
Adapun yang dimaksud dengan perbuatan syirik adalah perbuatan yang mengakui bahwa ada selain Allah SWT , yang mempunyai kemampuan seperti kemampuan yang dimiliki oleh Allah SWT . dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa perbuatan syirik itu adalah perbuatan yang mengakui adanya suatu kekuatan yang menyamai kekuatan Allah SWT lalu dijadikan sesembahan dan dipuja. Padahal yang disembah itu adalah ciptaan Allah SWT yang tidak memiliki kekatan apapun. Misal perbuatan syirik yakni : memuja-muja dan menyembah makhlukNya seperti batu besar, pohon besar, matahari, bulan, makam Nabi atau kyai (ulama’) dan lain-lainnya.
Sebenarnya merupakan kerugian yang besar bagi orang-orang yang musyrik, selain perbuatan itu sia-sia, berhala-berhala itu tidak dapat memberi petunjuk, tidak dapat mendengar dan tidak dapat melihat, serta tidak dapat mendatangkan manfaat sedikitpun.
Perlu diketahui bahwa inti ajaran Islam adalah Tauhid; yaitu kepercayaan terhadap tuhan Yang Maha Esa atau Tuhan yang Satu, yang Tunggal (Monoteisme). Maka, syirik jelas bertentangan dengan makna iman dalam Islam. Dengan demikian syirik tidak saja merusak iman, tetapi menghancurkan sendi-sendi iman dan Islam yang paling mendasar.
Oleh sebab itu kepercayaan syirik termasuk jajaran dosa yang paling besar yang tak akan diampuni oleh Allah SWT sebagaimana firmanNya :
إِنَ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ ماَ دَوْ نَذَلِكَ لِمَنْ يَشَآءُ, وَمَنْ يُشْرِكْ بِا للهِ فَقَدِا فْتَرَى إِثْمًَا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah SWT , maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. an-Nisa’ : 48)

Sebab-sebab turunnya (Asbabun Nuzul) firman Allah SWT di atas adalah bahwa seorang laki-laki menghadap kepada Rasulullah SAW. dan berkata : “Keponakan saya tidak mau meninggalkan perbuatan haram”. Nabi SAW bertanya : “Apa agamanya”? Ia menjawab : “Ia suka mengerjakan shalat dan bertauhid kepada Allah SWT “ Bersabdalah Nabi : “Suruhlah ia meninggalkan agamanya atau belilah agamanya” ! Orang itu melaksanakan perintah Rasulullah tetapi keponakan itu menolak tawarannya, dan ia kembali kepada Rasulullah, kemudia Nabi berkata : “saya dapati ia sangat cinta terhadap agamanya” . Maka turunlah ayat tersebut (S 4:48) sebagai penjelasan bahwa Allah SWT akan mengampuni segala dosa orang yang dikehendaki-Nya (kecuali syirik). (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan at-Tabrani bersumber dari Abi Ishaq al-Anshari).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman :
......لآ تُشْرِكْ باِ للهِ, إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
“Jangalah kamu mempersekutukan Allah SWT, sesungguhnya mempersekutukan Allah SWT adalah benar-benar kezaliman yang besar”
(Q.S. Luqman : 13)
.....إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِا للهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَ مَأْوَا هُ النَّارُ....
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya syurga dan tempat ialah neraka.” (Q.S. al-Maidah : 72)

Dengan memperhatikan firman Allah SWT. di atas tiada jalan lain kecuali kita wajib melindungi diri kita masing-masing, melindungi anak, isteri, saudara dan keluarga kita dari bahaya dosa syirik ini. Dan malah kita wajib melindungi segenap manusia dari bahaya syirik ini sekuat kemampuan yang ada pada kita, sehingga kita akan memperoleh keselamatan dan keberuntungan dari Allah SWT .
Hadits-hadits lain yang berkaitan dengan perbuatan syirik ini antara lain :
مَنْ ماَتَ لاَ يُشْرِكْ باِ للهِ شَيْأً دَخَلَ الْجَنَّةَ وَ مَنْ ماَتَ يُشْرِكُ بِ للهِ شَيْاً دَخَلَ النَّرَ
“Siapa saja yang meninggal dunia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun; masuklah ia ke dalam syurga. Dan siapa yang meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka masuklah ia ke dalam neraka.” (H.R. Muslim)




Dalam hadits lain dari Ibnu Mas’ud menyebutkan :
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعَوْ مِنْ دَوْنِ اللهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapa mati dalam keadaan berdo’a (menyeru) kepada selain Allah maka ia masuk ke neraka” (H.R. Bukhari)

MACAM-MACAM SYIRIK
1. Syirik Besar
Syirik besar (jaly) atau syirik nyata, adalah percaya bahwa ada Tuhan selain Allah SWT. Atau di samping mempercayai Tuhan Yang Maha Esa, juga percaya bahwa ada makhluq (semua ciptaan Allah SWT. Itu adalah makhluq) selain Allah SWT yang mempunyai kekuatan dan kemampuan seperti kesempurnaan dan kemampuan yang dimiliki Allah SWT . Lalu hal itu disembah dan dijadikan sebagai sandaran hidup.
Contoh konkret seperti seseorang menyembah kepada patung. Mengambil berkah kepada batu, pohon, tempat keramat, dan lain-lain sejenisnya.
Firman Allah SWT
أَفَرَ ءَيْتُمُ اللَّتَ وَالْعُزَّى , وَمَنَوةَ الثَّا لِثَةَ ا ْلأُ خْرَى
“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al-lata dan al-uzza, dan manat yang ketiga yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)” (QS. An-Najm : 19 - 20)

Perlu diketahui bahwa al-lata dan al-Uzza adalah nama berhala yang disembah orang Arab jahiliyah dan dianggapnya anak-anak perempuan Tuhan.
a) al-Lata, diambil dari kata ila-hut (Tuhan) adalah berhala orang-orang Tsaqif. Asalnya ialah batu putih yang ada di Thaif kepunyaan seseorang yang dipergunakan untuk membuat roti. Ketika orang itu mati, penduduk Tsaqif menyembah batu itu untuk dihormati atau mengangungkan pembuat roti yang sudah mati itu. Lalu Rasulullah SAW. mengutus Mughiroh bin Syu’bah untuk menghancurkan dan membakarnya.
b) Al-Uzza diambil dari kata Aziz (nama Allah yang berarti mulia) adalah berhala orang-orang Quraysi dan bani Qinanah. Al-Uzza adalah sebatang pohon yang diberi bangunan disekitarnya dan ditutup dengan kelambu. Terdapat di desa Snahlah, suatu tempat antara Mekkah dan Thaif. Rasulullah SAW. mengutus Khalid bin Walid untuk menghancurkan bangunan itu. Dan di dalam bangunan itu terdapat seorang wanita telanjang, rambutnya terurai di kepalanya serta penuh dengan debu oleh Khalid wanita itu dihancurkan kepalanya hingga mati.
c) Manat, diambil dari Nama Allah SWT . Manah artinya pemberi anugerah. Adalah berhala bani Hilal di Qudaudh, terletak diantara Mekkah dan Medinah. Di puja-puja oleh suku Khaza’ah, Aus dan Hazraj. Dihancurkan oleh Ali bin Abi Thalib sewaktu menaklukkan kota Mekkah.

Menyembah kepada berhala-berhala, termasuk juga menganggap benda-benda selain manusia, seperti keris, bebatuan, pohon dan harta benda yang sejenisnya diperlukan sebagai Tuhan adalah termasuk perbuatan syirik dan dosa besar. Serta dosanya takkan diampuni oleh Allah SWT.
Berkenaan dengan dosa besar ini. Rasulullah SAW. bersabda :
اَلاَ نَبِّئُكُمْ بِاَ كْبَرِ الْكَبَا ئِرِ ثَلاَ ثًا قُلْنَا ياَ رَسُوْلُ اللهِ قَالَ : اَ ْلاِ شْرَاكُ باِ للهِ وَعُقُوْقُ الْوَا لِدَيْنِ وَكاَنَ مُتَّكِأً مَجَلِسِ فَقَالَ اَلاَ وَقُوْلُ الزُّوْرِ وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْلَةَ سَكَتَ
“Maukah aku tunjukkan kepadamu tentang dosa-dosa yang paling besar ? Nabi SAW mengulangi sampai tiga kali, lalu para shahabat menjawab. “Baiklah Ya Rasulullah.” Maka Rasulullah SAW. bersabda : “Menyekutukan Allah (dengan sesuatu) dan berani kepada orang tua kemudian Nabi SAW duduk seraya berkata lagi. “Ingatlah bahwa ucapan dusta dan sumpah palsu itu (termasuk dosa besar)” Lalu Nabi SAW dengan terus menerus mengulangi sampai kami berharap berhenti atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memperhatikan hadits di atas, maka syirik menduduki ranking pertama dalam urutan dosa-dosa besar dan merupakan induk segala dosa. Pantas Allah SWT. Memberi hukuman neraka Jahanam bagi orang Musyrik. Allah SWT berfirman :
إِنَّ الّذيْنَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَبِ وَا لْمُشْرِكِيْنَ فِى نَا رِ جَهَنَّمَ خَلِدِيْنَ فِيْهَا, أُو لَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
‘Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahanam. Mereka kekal didalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluq” (Q.S. al-Bayyinah 6)

Ayat menunjukkan, bahwa orang musyrik dalam keadaan syirik, maka dia ditempatkan di neraka, diharamkan masuk syurga dan dia sebagai orang zalim tidak akan mendapatkan penolong.
........إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
“…….Sesungguhnya syirik itu dzlum (penganiayaan) yang benar-benar besar (QS. Luqman : 13)
Ayat menunjukkan bahwa syirik itu dzulm (penganiayaan) yang paling besar. Ini mengisyaratkan adanya sekumpulan/sejumlah semacam dosa dalam perbuatan syirik. Ini sebagaimana diisyaratkan dalam hadits di atas, dari syirik sampai dosa-dosa menuduh orang berbuat zina.
Oleh karena demikian, Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik seseorang yang mati dalam keadaan syirik dan dia adalah orang yang berbuat dosa besar dan dia tersesat sejauh-jauhnya (QS, an-Nisa’ : 48 dan 116). Sikap perbuatan dzulm (aniaya/penganiayaan) itu meletakkan sesuatu tidak pada tempat yang sebenarnya. Dan besar atau kecilnya dosa dzulm tergantung sesuatu. Allah yang Maha Esa itu apabila diyakinkan mempunyai sekutu dalam keesaan, berarti meletakkan ke-esaan Allah tidak pada tempat yang sebenarnya. Kata lain mempertuhan kepada selain Allah SWT itu syirik. Sebab yang selain Allah SWT bukan Tuhan dan tidak berhak dipertuhan. Termasuk selain Allah SWT yang dipertuhan ialah keyakinan/kepercayaan polyteisme (percaya dan mengagungkan banyak Tuhan), Trimurti (Percaya tiga dewa : Brahma yang menguasai alam, Syiwa dewa pemusnah, dan Wisnu dewa pelindung) animisme (kepercayaan serba roh berada dalam benda), penyembahan benda alam, penyembahan berhala, dan benda lainnya.
Selanjutnya, perbuatan yang mempercayai dan meyakinkan bahwa selain Tuhan Allah SWT bisa menyelamatkan, menguntungkan, menyembuhkan penyakit dan bisa mengatur peristiwa alam itu syirik. Misalnya, menanam kepala kerbau untuk upacara waktu memulai pembangunan suatu gedung agar selamat dan sukses. Misalnya lagi, keyakinan makhluq halus (tak terlihat mata) mempunyai pengaruh terhadap keselamatan atau kesengsaraan manusia pada saat Allah SWT mengajarkan bahwa tiada sesuatupun yang dapat menimpahkan bahaya kepada seseorang kecuali atas ketentuan Allah SWT juga (QS. At-Taubah :51)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ الرَّقِى وَالتَّمَا ئِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
“Rasulullah SAW. bersabda : “Sesungguhnya menggantungkan sesuatu sebagai penolak penyakit dan azimat (mantera) sebagai penolak bahaya dan guna-guna (seperti memasukkan sesuatu dalam tubuh wanita untuk menarik kecintaan suami/pria lain) itu syirik”
(HR. Hakim dan Ahmad, dari Ibnu Mas’ud)
Itulah diantara syirik-syirik besar yang harus diwaspadai dan dijauhkan oleh setiap muslim –mu’min dalam hidup didunia yang fana ini dengan senantiasa memohon petunjuk dan jalan yang benar kepada Allah SWT.
2. SYIRIK KECIL
Syirik kecil biasa disebut dengan syirik yang tersembunyi (khafy). Dalam konteks syirik kecil ini muslim harus lebih waspada dan memperhatikan secara serius. Sabda Rasulullah SAW yang menerangkan syirik kecil diantaranya :
أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ, فَقِيْلَ : وَمَا هُوَ يَا رَسُوْلُ اللهِ ؟ قَالَ : الرِّيَاءُ, يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى يَوْمَ يُجَازِى الْعِبَادَ بِأَعْمَالِهِمْ : إِذْهَبُوْا إِلَى الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تُرَا ؤُ نَهُمْ بِأَعْمَالِكُمْ فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُ وْنَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً
“Kekhawatiran sesuatu yang paling aku khawatirkan ialah syirik kecil”. Lalu ditanyakan, “Apakah syirik kecil itu ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab “Ialah riya’ Allah akan menyeru pada hari membalas hamba-hamba dengan amal-amal mereka, “Pergilah kalian kepada orang-orang yang kamu perlibatkan amal-amal kalian kepada mereka, maka perhatikanlah, apakah kalian mendapatkan balasan di sisi mereka ?”
(HR. Ahmad dan Baihaqi)

Hadits secara tegas menunjukkan secara tegas bahwa syirik kecil yang paling dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW ialah Riya’. Pengertian riya’ melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mengharap/mencari keridhaan Allah SWT. akan tetapi untuk mencari pujian/penilaian dari manusia atau menginginkan kemasyhuran/popularitas atau keterkenalan dalam masyarakat. Dengan demikian, sejak awal pertumbuhan dan prosesnya, riya’ menyenangkan dan menggairahkan bagi yang melakukan riya’ bahkan menyemangatkan dia. Dan kalau apa yang diinginkan dan dicari itu berhasil maka kenyataan bagi orang yang riya’, maka akibatnya bagi orang yang riya’ itu bisa merosot moralnya, arogan, suka meremehkan orang, mendiskreditkan dan menghujat orang yang dibenci atau orang yang menyaingi dirinya.

Riya’ merupakan perbuatan yang didorong oleh hawa nafsu yang senantiasa mengajak orang termasuk yang riya’ untuk berbuat keburukan/kejahatan (QS. Yusuf : 53) dan riya’ merupakan hasil/ buah tipu daya setan yang menyesatkan manusia dengan memperlihatkan kejahatan maksiyat terlihat baik dan menyenangkan bagi yang tertipu dan disesatkan oleh setan. Kecuali orang yang ikhlas beribadah karena Allah semata. (QS. Al-Hijr : 39 & 40). Selain itu riya’ juga mempersubur karakter individualisme yang bisa menumbuhkan KKN menuju kekacauan, keresahan, pnderitaan dan kesengsaraan. Dengan demikian, amal perbuatan yang riya’ tidak akan diterima oleh Allah SWT. dan tidak menerima balasan syurga di akhirat malah akan diganjar dengan hukuman neraka. Bahkan di ayat lain menerangkan bahwa orang yang sholatpun akan diganjar dengan neraka karena mereka yang yang lalai terhadap sholatnya dan tidak mengaplikasikan sholatnya dalam kehidupan sosial.
Maka, yang penting adalah seorang muslim harus menyadari dan mengetahui penyebab timbulnya riya’. Antara lain :
1. Kebodohan tentang ajaran Islam terutama yang berkaitan dengan riya’.
2. Syirk & kufur adalah tindakan/perbuatan orang yang tidak beriman. (QS. Yusuf : 106 & al-Baqarah : 6 & 7)
3. Nifaq adalah perbuatan orang yang tidak beriman (QS. Al-Baqarah 8 dan an-Nisa’ : 142)
4. Lemah iman yang riskan terhadap godaan syetan
5. Salah niat dan langkah dalam =
a) Menerima dan memanfaatkan harta
b) Menerima dan melaksanakan kekuasaan/kedudukan/jabatan
6. Melaksanakan/menyampaikan dakwah atau orasi ilmiah

KHATIMAH
Demikian uraian singkat tentang bahaya syirik terhadap amal ibadah, keimanan dan keislaman kita. Dari uraian di atas kami dapat menyimpulkan bahwa :
1) Syirik adalah salah satu dosa-dosa besar
2) Syirik di bagi menjadi dua yaitu, syirik kecil dan syirik besar
3) Syirik besar tidak akan diampuni hingga seseorang yang melakukannya bertaubat kepada Allah SWT dan tidak akan melakukan lagi.
4) Bentuk-bentuk syirik di jaman sekarang yang sering terlihat adalah menziarahi kuburan ulama’ untuk minta berkah, mempercayai pada ramaln dukun, mempercayai bahwa rangkaian huruf arab (azimat) itu mempunyai khasiat
5) Syirik kecil sangat dikhawatirkan Nabi Muhammad SAW. karena bentuk perbuatannya yang sangat halus
6) Syirik kecil adalah riya’ yakni, melakukan perbuatan tidak ikhlas karena Allah SWT semata melainkan karena ingin pujian dari manusia.

1 komentar:

  1. Ketika Rasulullah Saw. menantang berbagai keyakinan bathil dan pemikiran rusak kaum musyrikin Mekkah dengan Islam, Beliau dan para Sahabat ra. menghadapi kesukaran dari tangan-tangan kuffar. Tapi Beliau menjalani berbagai kesulitan itu dengan keteguhan dan meneruskan pekerjaannya.

    BalasHapus