Selamat datang!! Silakan Anda mengutip semua artikel yang ada di kami tapi Anda harus menyertakan saya sebagai penulisnya

Kamis, 09 September 2010

Kembalinya Sang Legenda


Kemarin, Rabu, 8 September 2010 adaah hari yang pertama kali saya menonton film setelah beberapa bulan absen tak pernah ke bioskop. Adalah merupakan kebahagiaan apabila saya melakukan sesuatu yang lama tak pernah saya lakukan. tentunya hal yang baik.
Ketika berangkat ada tiga judul film yang akan saya tonton "Sang Pencerah", "Darah Garuda" dan "Dawai 2 Asmara".
Saya adalah orang desa, kampungan penyuka dangdut wabil khusus Rhoma Irama, dugaan Anda tidak meleset kalau akhirnya saya lebih memilih film Ridho Rhoma. Tetapi bukan isi fil yang akan bincangkan, melainkan sisi lain yang mungkin saya saja yang mengalami.
1 Terharu
Ya, saya terharu sebab sekian tahu saya bercita-cita sejak SMP ingin melihat film baru Rhoma di gedung bisokop akhirnya kesampaian. itu berarti saya haru menunggu 18 tahun untuk memenuhinya. Pelajaran yang bisa dipetik: Untuk meraih sesuatu memang diperlukan keuletan dan kesabaran ekstra agar kebahagiaan itu abadi.
Terharu yang kedua ternyata tidak hanya saja yang muslim yang akan menonton film Sang Raja Dangdut yang mentabiskan dirinya sebagai pengusung musik Amar Makruf Nahi Mungkar. dari sekian pentonton ada dua sejoli dari etnis China dan tidak Islam lagi, ini terbukti dengan camilan yang mereka masukkan ke dalam mulutnya. Pelajarannya: Ternyata Rhoma juga disukai orang lain dan ternyata dakwahnya belum banyak menyentuh sisi agam pendengarnya, artinya syairnya hanya sebagai hafalan tak berguna.
2. Bangga
Sebab saya bisa menonto film ini dengan uang sendiri dan ini merupakan hasil karya orang Islam yang jauh dari unsur kemungkaran.
3. Sedih.
Itu dikarenakan para penonton sudah kadung terstigma dengan Dangdut musik kampungan. Mengapa? sebab yang menonton bareng saya kemarin hanya sekitar 50-an orang. Padahal untuk film Sang Pencerah saja di studio tetangga orang sampai kehabisan tiket. Padahal Jika Anda benar-benar menyaksikan film ini dengan tanpa pretensi apa-apa Anda akan mendapatkan di sana setidaknya 4 macam cerita yang masing-masing berdiri sendiri tapi juga saling berhubungan.

Akhirnya kepada semua pengemar Rhoma saksikanlah film ini sebab Anda akan mendapatkan banyak kejutan di dalamnya.

2 komentar:

  1. Sebenarnya apa yang anda rasakan bisa saya rasakan juga mengingat kita memiliki persamaan akan kecintaan terhadap idola dalam segala bentuk manifestasinya, termasuk penantian akan karya barunya dalam hal ini filmnya Bang Haji, sehingga membuncahnya keharuan bisa menikmati karya baru Bang Haji sempat saya rasakan pula. Oiya, saya sangat setuju sekali dengan anda, hanya karena stigma tentang musik dangdut yang tertanam kuat dalam masyarakat memicu publik mendiskreditkan segala hal yang berkenan dengan dangdut dalam hal ini film dawai 2 asmara. Akan tetapi saya yakin kedepan bila film ini mampu memberikan sentuhan positif bagi perkembangan industri dangdut, maka bukan tak mungkin akan muncul karya-karya baru yang serupa mengikuti jejak dawai 2 asmara. Salam perkenalan....SONETA NEVER DIE..!!!

    BalasHapus
  2. pak pean mcih enak bsa ke bioskop sya aj se umur-umur blum pernah k bioskop lbih kmpungan lg ya pak nggeh .mey yuliana klas sblas ips

    BalasHapus