Selamat datang!! Silakan Anda mengutip semua artikel yang ada di kami tapi Anda harus menyertakan saya sebagai penulisnya

Jumat, 21 Mei 2010

ULANG TAHUN

Ulang Tahun
Beginilah ! keadaanku yang bertambah umur satu tahun sehingga pada hari ini Tgl. 11 Maret 2004 umurku genap ¼ abad di dunia. dengan bertambah umur ini aku semakin sadar bahwa apa yang aku lakukan selama ini adalah kesia-siaan belaka dan hanya menambah tumpukan dosa. Mungkin tidak berlebihan bila aku boleh mengatakan bahwa dosa yang telah kukumpulkan setinggi gunung Himalaya.
Dan seperti tahun-tahun sebelumnya rasa penyesalan dan malu telah musnah dari hatiku. Sehingga begitu bangga dan gembiranya aku setiap kali melakukan dosa. Neraka dalam pikiranku hanya berupa dongeng hayalan yang tak mungkin aku alami nanti. Dan memang itulah kenyataannya aku tak pernah merasa takut untuk selalu mengulangi perbuatan yang mengundang dosa.
Bila memang aku menyadari semuanya mengapakah aku selalu mengulanginya. Aku rasa kekesalanku kepada Tuhanlah yang menyebabkan semua ini. Lucu? Pasti Sama Tuhan koq kesal. Tapi itulah kenyataannya. Tiap kali aku punya kesempatan serta keinginan terlaksanalah dosa itu. Kenikmatan sesaat aku sadari tapi entahlah rasanya yang sesaat itu lebih menggoda hatiku daripada kesenangan abadi nanti di akhirat.
Lalu rencana apakah yang harus aku susun ? Nah inilah pangkal dari semua kekesalanku pada Tuhan. Aku merasa setiap apa yang aku inginkan tidak semuanya bisa tercapai dengan sukses. Semuanya selalu diiringi dengan berbagai peritiwa yang menyebabkan gagal minimal tecapai ¼ nya. Kekesalanku semakin menjadi-jadi mengingat rencanaku untuk kawin dalam usia ini tidak juga terlaksana. Seakan-akan Tuhan tidak menginginkanku untuk memperoleh pendamping. Yang menurut pandanganku bisa meminimalkan dosa yang aku lakukan.
Gila ! Mungkin itulah kata yang paling tepat untuk diriku ini. Tidak sekalipun aku memikirkan bahwa segala kegagalan yang aku alami tidak lain atas ulahku sendiri. Bila Tuhan tidak mengabulkan do’aku selama ini, memanglah aku yang berperan padanya. Sehingga apa yang aku inginkan tak pernah tercapai.
Seandainya aku mau berubah tentulah mudah semuanya. Tapi dasar memang aku kepala batu sudah tahu kesalahan bukannya instropeksi malah semakin menjadi-jadi.
Entahlah gerangan apa yang bisa merubah diriku ini !

3 komentar:

  1. hati ini menangis mengingat begitu banyak tumpukan dosa..... terima kasih pak setelah melihat curahan hati anda yang sedemikian indah tergores dalam balutan sastra akan kelamnya hidup yang haus akan pengampunan Sang Kholik, diri ini hanya bisa terpaku sembari meratapi dosa yang setiap hari tak kunjung menyurut... asthagfirullahaladzim..........
    (ratna sari eka susanti XI ipa)

    BalasHapus
  2. nafsu birahi seakan tertancap kuat dalam hati. surga duniawi begitu indah menari-nari sembari mengajak diri.
    ya Allah ampuni hamba-Mu yang hina ini. jangan pernah tinggalkanku dalam kegelapan duniawi.di setiap relung hatiku sepenuhnya ku isi dengan nama-Mu ya robb... tanpa Engkau tak kan ada lagi cahaya terang dalam hidupku.
    terima kasih banyak pak.berkat tulisan Anda,hati yang semula kering tak terasa basah akan air mata kehidupan kelam yang haus akan pengampunan sang ilahi robbi.....

    BalasHapus
  3. nafsu birahi seakan tertancap kuat dalam hati. surga duniawi begitu indah menari-nari sembari mengajak diri.
    ya Allah ampuni hamba-Mu yang hina ini. jangan pernah tinggalkanku dalam kegelapan duniawi.di setiap relung hatiku sepenuhnya ku isi dengan nama-Mu ya robb... tanpa Engkau tak kan ada lagi cahaya terang dalam hidupku.
    terima kasih banyak pak.berkat tulisan Anda,hati yang semula kering tak terasa basah akan air mata kehidupan kelam yang haus akan pengampunan sang ilahi robbi.....
    (Siti Asmaul Chusnah XI IPA)

    BalasHapus