Pikirkan, renungkanlah teman
Segerombol lembu
Menggiring seorang anak penggembala
Mengacung-acungkan cambuk
Dilemparkan ke sana kemari
Menuju penggembala itu
Tanpa perlawanan, tanpa jeritan
Juga di sana teman
Disebuah tempat berlumpur
Satu orang kerbau
Sedang memukuli
Dua ekor pembajak
Tanpa keluhan tanpa peristirahatan
Lihatlah teman nun jauh di sana
Beberapa budak berdiri dengan pongahnya
Menendang-nendang seorang majikannya
Tanpa rasa kemanusiaan
Dan lihat teman di sampingmu
Anak pendidikan beratus-ratusan
Sedang melihat seorang profesor
Yang meneriakkan yel-yel
Anak pendidikan itu
Tanpa hiraukan dia dicampakkan
Jangan kaget teman
Itu mesin-mesin pabrik
Sedang istirahat kelelahan
Sedang manusianya
Tanpa henti hilir mudik
Tak berani bangunkan mesin
Tanpa gerutu, tanpa cemburu
Awas teman! Kamu hampir di tabrak
Oleh hilir mudiknya
Binatang-binatang berpakaian
Rok mini, jeans, renang
Binatang itu tak memperhatikan
Manusia yang berjalan
Telanjang tanpa pakaian
Tanpa punya rasa malu
Aduh-aduh! Hati-hati teman
Kamu hampir jatuh kelangit
Sedang kamu di bawah bumi
Jangan terlindas dan terlempar
Oleh nakalnya anak semut
Yang membuat mati manusia dengan injakannya
Tanpa pikiran tanpa perasaan
Sedang pena ini hampir mogok berjalan
Aku hampir disuruh olehnya
Menulis dengan jari-jari berdarah
Dengar teman, mungkinkah semua ini
Tak usah kau jawab teman
Sedang sekarang ini
Yang tak mungkin semua sudah terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar