Selamat datang!! Silakan Anda mengutip semua artikel yang ada di kami tapi Anda harus menyertakan saya sebagai penulisnya

Jumat, 21 Mei 2010

Mana Itu Hari Raya?

Ahad, 14 Nopember 2004

Tepat pada hari ini hari raya Idul fitri 1425 H. kurayakan dengan setengah hati karena tidak ada yang istimewa kurasakan dalam hati ini.
Semuanya mengalir dengan begitu saja tanpa ada yang membekas dalam hati ini, berlalu tanpa kesan seakan tiada yang perlu di ingat.
Entahlah, apa itu karena keadaan lingkungan yang membuatku begitu atau memang aku yang sekarang telah tidak merasa takut lagi untuk berbuat dosa. Semuanya telah kuanggap perbuatan biasa yang begitu mudah untuk dihapuskan dengan ucapan istighfar.
Setiap ibadah yang katanya akan mengundang pahala berlipat ganda tidak membuat air liur ini menetes untuk memperbanyak dan mengamalkannya. Semuanya kuanggap angin lalu tak perlu direnungkan dan di kerjakan. Malah banyak ibadah yang kutinggalkan hanya karena kemalasan yang menghinggapi diri ini.
Karena keraguan ?Bukan, aku kira semua ini berpangkal pada diri ini yang tidak ingin mengejar syurga melainkan karena kekosongan hati dari siraman ruhani yang memang telah secara sengaja kuhindari. Ya benar, semuanya telah kuhindari karena kesombonganku karena aku merasa telah memiliki ilmu yang begitu banyak dan berlimpah. Benar memang dihadapan orang aku mengatakan bahwa aku ini semakin merasa bodoh, tapi pada kenyataannya dengan perkataanku ini aku telah menunjukkan kesombonganku kepada mereka.
Kini, kesombongan itu semakin membuncah dalam dada, dan semuanya tidak kuhindari malah semakin ku pupuk biar tumbuh subur dalam persemayaman hati. Takut ? memangku aku takut kepada siapa ? Neraka, hah ! neraka itu kuanggap dongengan dari zaman baheula yang tidak perlu didengarkan lebih baik dijadikan bahan lelucon yang bisa membuat khalayak tertawa.
Begitulah, dngan kedatangan hari raya kali ini, aku tak perlua merasa sebaga bayi yang baru terlahir, melainkan aku harus merasa sebagai tengkorak hidup yang membawa beban dosa yang tak terampunkan. Tapi bagaimanakah memnculkan perasaan itu ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar