Selamat datang!! Silakan Anda mengutip semua artikel yang ada di kami tapi Anda harus menyertakan saya sebagai penulisnya

Selasa, 25 Februari 2014

Kisah Nyata Hakim yang Menangis

Sungguh ini suatu kejadian yang langka dan luput dari kita semua. Semoga setelah membaca kisah berikut, Anda bisa menjadi pribadi yang mulia dan mencontoh nilai-nilai yang dilakukan oleh sang Hakim. Terima kasih Pak Hakim engkau merupakan calon penghuni syurga. Insya Allah.
--------


Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya kelaparan ...
Namun manajer PT X** ( Y ** grup ) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.
Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, 'maafkan saya', katanya sambil memandang nenek itu,.
“Saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu membayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU.”
Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi , membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang sejumlah 1jt rupiah ke dalam topi tersebut dan berkata kepada hadirin...

"Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yang membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya....”
" Sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa."
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5jt rupiah...
Termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT X *** yang tersipu malu karena telah menuntutnya.
Sungguh sayang kisahnya luput dari pers.
Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yang bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media untuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain agar bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yang berhati mulia.
Semoga dapat menjadikan teladan bagi kita semua.

2 komentar:

  1. kita dapat mengambil hikma dari kisa yang di atas ....
    walau sesulit apapun kehidupan kita tidak boleh mencuri karena mencuri adalah perbuatan yang tidak disukai oleh allah dan perbuatan yang dilaknat oleh allah ...
    wassalamualaikum WR.WB ...


    NIMAS ADI MASYITA (XI ipa )

    BalasHapus
  2. saya kurang setuju dgn cara nenek memilih keputusan untuk mencuri karna hal itu juga di larang agama, tapi saya salut dengan si nenek dia mencuri karna demi menghidupi anak dan cucunya , tapi saran saya sesulit apapun kita harus berusaha.

    Rizki ramadhan fitri (XI IPA)

    BalasHapus