Bolehlah beliau menjadi raja Dangdut, tapi kalau mau jadi presiden tentu saya butuh orang yang lebih kompeten.
Tapi bagaimanapun berbagai komentar yang sering saya baca terutama di Yahoo, agaknya perlu kiranya saya mengutip sebuah artikel dari Sonetamania.com, sebab sebagian besar isinya saya setuju. berikut adalah artikelnya:
SANTAI AJA BRO
Pernyataan
Rhoma Irama tentang kesiapan dan kesungguhannya untuk maju sebagai
calon Presiden atas dukungan Ulama dan Habib yang tergabung dalam Wasiat
Ulama sontak membuat kegaduhan di Republik ini.
Media
masa baik cetak maupun elektronik berlomba-lomba memuat berita
pencapresan Rhoma Irama. Tiada satu hari-pun terlewat tanpa berita Rhoma
Irama. Dari masyarakat awam, artis, budayawan sampai politikus-pun tak
sungkan-sungkan turut menyumbangkan komentarnya pada media.
Di
dunia maya lebih dahsyat lagi. Proklamasi Rhoma Irama tersebut secara
dahsyat mendapat ribuan komentar baik dari yang pro maupun yang kontra.
Komentar tentang Rhoma Irama di sebuah media online konon memecahkan
rekor sebagai berita yang mendapat komentar terbanyak dari para netter.
Kubu
anti Rhoma sepertinya menguasai dunia maya, tak heran bila
komentar-komentar tersebut sebagian besar bernada minor, sinis bahkan
terkadang dipenuhi hujatan dengan kata-kata yang sangat kasar. Kubu yang
berada di sisi Pro Rhoma, terutama digawangi oleh Soneta Fans Club
Indonesia tidak tinggal diam. Mereka terus bergerilya memuat
tulisan-tulisan yang mendukung Rhoma Irama dan memasang foto Rhoma Irama
pada profile facebook maupun Blackberry mereka.
Tampaknya
semangat Pro dan Anti Rhoma sedang dalam posisi puncak. Tanpa rasa
lelah pujian dan hujatan terlontar silih berganti. Tak ada satu-pun
status ataupun berita yang lewat dari para komentator yang Pro maupun
yang Anti Rhoma.
Melihat perkembangan ini terbersit suatu pertanyaan dalam hati. Apakah yang Pro Rhoma gagap Politik? Apakah yang Anti Rhoma mengalami Paranoid? Mengapa dikatakan demikian?
Pernyataan
Rhoma yang siap dan bersedia dicalonkan sebagai Presiden saat ini
barulah pada tahap wacana. Ia melontar kesiapannya atas dukungan Ulama
dan habib yang mendesaknya untuk tampil sebagai calon Presiden atas
kegelisahan mereka melihat carut marutnya kondisi Negara saat ini.
Bolehkah? Sangat boleh sekali, setiap warga Negara berhak untuk
mencalonkan dan dicalonkan sebagai Presiden RI. Lewat apa? Undang-undang
tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden menyatakan bahwa calon
Presiden dan Wakil Presiden harus dicalonkan oleh Partai Politik dan
atau gabungan Partai Politik yang meraih suara dalam jumlah tertentu
dalam Pemilu DPR.
Apa
yang dilakukan Rhoma Irama saat ini baru pada tahap proses pernyataan
kesanggupan, belum pada tahap pencalonan karena pencalonan itu domain
Partai Politik. Bukan domain pihak diluar partai politik, baik itu Ulama, Habib apalagi penggemar.
Kegaduhan
ini terjadi tak lepas dari tingginya nilai berita Rhoma Irama sehingga
mengundang semua kalangan untuk ikut serta memberikan
komentar-komentarnya. Media bahkan harus menyediakan waktu dan liputan
khusus untuk menayangkan dan memuat berita Rhoma Irama ini. Bila yang
menyatakan kesanggupan ini bukan sosok Rhoma Irama pastilah tidak akan
ada kegaduhan seheboh ini. Dalam hal ini Pro Rhoma harus berbangga hati
karena sosok Rhoma Irama masih jumawa dengan gelar Raja Dangdutnya.
Sampai saat ini belum ada pemusik yang bisa melampaui rekor Rhoma Irama
dalam hal seperti ini, mengharu-biru di semua media pemberitaan.
Anti
Rhoma mengidap Paranoid? Saya katakan ya!. Sebegitu menakutkan
pernyataan kesiapan Rhoma untuk menjadi Presiden RI sehingga ratusan
bahkan ribuan hujatan dan cercaan dialamatkan pada setiap berita yang
memuat Rhoma Irama? Apakah Rhoma Irama monster yang mengancam Negara
ini? Apakah kita semua berhak menjadi hakim atas tindakan orang lain?
Apa yang membuat syahwat anda begitu meledak untuk menghujat bila
membaca berita yang menyangkut seorang Rhoma Irama? Adakah tindakan
Rhoma Irama yang merugikan anda ?
Tanpa
disadari Anti Rhoma itu sebenarnya manusia-manusia yang merindukan
kehadiran Rhoma Irama. Mau bukti? Bila tidak rindu untuk apa mereka
selalu menyempatkan diri untuk membaca dan selanjutnya menggerakkan
tangan dengan sadar untuk menuliskan komentar-komentar
meskipun bernada miring pada setiap berita yang memuat Rhoma Irama.
Bukankah menulis itu memerlukan kesiapan tangan dan menyiapkan sedikit
waktu bagi otak untuk berfikir?
Ramainya
perseteruan Pro dan Anti Rhoma telah menempatkan keduanya dalam posisi
saling berhadap-hadapan, meskipun lewat dunia maya.
Jadi kita harus bagaimana?
Santai aja Bro…..
Tidak
perlu marah dan emosi menyikapi hujatan para Anti Rhoma, tak perlu
berkerut dahi dan mendenguskan nafas membaca pujian para Pro Rhoma.
saya stuju sma bpak. .
BalasHapusgak ushlah roma jadi presiden. .
mending jdi presiden rumah tangga aja. .
hehehehe. .
Nama: M.Ade Setiawan
Kelas : XI IPS
IYA AKU JGA STUJU,,,,,,,,,,
Hapusmendingan roma jdi penyayi aj
gag ush jdi presiden
Nama:SRI HANDAYANI
Kelas:1xc
Betul pak admin, kata orang cina seperti ilmu taichi,semakin kuat kita menekan sesuatu maka semakin besar pula perlawanan atas tekanan yang kita lakukan.Semakin kasar cacian kita pada rhoma,maka berita apapun tentang rhoma kita akan semakin dibuat penasaran.Begitu ilmunya.......
BalasHapusLagian tak ada untungnya kita menghujat Rhoma dan tak ada ruginya kalau kita mengakui kebesaran namanya. Sedangkat yang menghujat apa yang sudah mereka persembahkan pada negara dan apabila memuji apa yang hilang dari diri?
HapusSaya juga pernah menulis kekurang-setujuan Bang Rhoma menjadi presiden, saya lebih setuju beliau mencetak kader politik untuk posisi tersebut.
BalasHapusNamun demikian, saya tetap saja berusaha seperti yang dibilang Pak Admin "Santai aja bro"
Sesunggahnya org2 yang anti rhoma adlah org2 kafir yang suka brmaksiat ia takut bidang2 kmaksiatan di indonesia akan dihapuskan dan dihancurkan bagi mreka org2 anti rhoma , rhoma adalah ancaman bsar bagi mreka .. Para ulama bener umat2 muslim di dunia udah ta mmpunyai moral agama islam sdah dijadikan topeng .. Contohnya rhoma di ajukan presiden bnyak yang mncaci memaki di hujat اَسْتَغْفِرُ اَللّه org mcam apa itu islam apa itu . Di dalam islam hnya mngajrkn sopan santun masayrakt bermoral ...
BalasHapus